Jumat, 27 Maret 2009

Petualangan di Sasak Village,Lombok

Petualangan di Sasak Village, Lombok

6 09 2008

Suku Sasak merupakan suku asli di pulau Lombok. Suku Sasak ini mayoritas beragama Islam walaupun pulau Lombok ini dekat dengan pulau Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu.

Di pulau Lombok sendiri, telah disediakan perkampungan suku Sasak yang masih mengadopt seperti suku Sasak jaman dahulu untuk semua komponen yang berada di perkampungan. Perkampungan suku Sasak ini disebut juga ‘Sasak Village’biar agak keren dikit, mungkin bisa jadi untuk menarik wisatawan mancanegara agar lebih penasaran dengan kehidupan asli suku Sasak, karena kecendurangan wisatawan domestik jarang yang tertarik dengan budaya-budaya lokal.

Pertama kali memasuki perkampungan Sasak akan terlihat keunikan dari suku ini seperti rumah adatnya yang atapnya terbuat dari jerami dan dindingnya dari bambu. Bentuk atapnya juga sangat unik dengan atap yang agak ditinggikan sehingga berbentuk seperti piramida. Dan desain atap paling unik terutama di lumbung padinya yang atapnya lebih tinggi lagi, dan desain atap lumbung inilah yang dipakai oleh bangunan-bangunan yang ada di pulau Lombok seperti bandara, perkantoran, restoran serta hotel atau villa-villa. Keunikan rumah adat lombok tidak hanya itu saja, lantainya ternyata dibuat dari campuran kotoran kerbau dan kelapa serta tanah tentunya. Dan setelah dicek kerumah aslinya, tidak berbau sama sekali, malah tuch lantai lebih keras dari lantai tembok. Dan perkampungannya ini juga berada di perbukitan.

Dan dari adat dari cerita yang gw dapat ada yang unik dari perkawinannya, dimana sebelum acara lamaran calon pengantin pria kudu menculik dulu caon istrinya dirumah calon istrinya tersebut dan dibawa lari ke suatu tempat yang tidak diketahui orang. Dan setelah beberapa hari baru keluarga calon pengantin pria datan gke rumah calon pengantian wanita untuk mengutarakan maksudnya. O iya, calon pengantin wanita ini juga harus menyelesaikan minimal 3 buah kain tenunan sebelum bisa dilamar.

O iya, yang boleh tinggal di rumah hanya anak perempuan dan orang tua, sedangkan anak laki-laki tidur di langgar/masjid. Dan kamar anak perempuan berada di bagian dalam rumah sedangkan orang tua di ruang depan. Ruangan rumah sasak hanya 3 ( Kamar bagian dalam, Ruang tengah yang difungsikan sebagai dapur juga, ruang depan sebagai penerima tamu), dan dibagian dalam rumah tidak ditemui ventilasi udara.

Di komplek perumahan Sasak ini juga fasilitasnya juga sudah lengkap mulai dari Tempat Ibadah (baca Masjid), Aula pertemuan, lapangan luas untuk pertunjukan, dan tentunya air bersih yang disediakan sebuah guci di masing-masing rumah. Dan di Sasak Village ini kita juga bisa membeli oleh-olleh khas dari suku asli Sasak mulai dari tenunan kain sampai kerajinan tangannya. Dan yang tidak boleh lupa adalah masyarakat suku Sasak ini sangat ramah dan baik-baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar